Ini Kata Saksi Kejadian Dan Istri Kepala Kuli Desa Tanah Merah Yang Ditangkap Karna Uang Rp.150.000

Mcnnusantara.com , KABUPATEN TANGERANG – Nengsi (33) istri Roh Wijaya saat ditemui awak media dikontrakanya di Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang membeberkan, ” menurut saya ga adil pak, suami saya tidak ada niat memeras atau meminta paksa uang Rp.150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu) kepada Feriyanto yang saat itu sedang merenovasi rumahnya di komplek perumahan panorama 1 Sepatan.
“Suami saya hanya sekedar Kordinasi, karna memang suami saya seorang kepala kuli di desa Tanah Merah dan memilki SK dari Desa jadi memang wajar kalau kepala kuli kordinasi jika ada proyek. namun itu pun tidak memaksa dan tidak ada nominalnya.
“Bahkan saat ingin berkordinasi suami saya,ditemani scurity komplek Panorama 1 Ahmad Sauhri,”Ujar Nengsi sambil menangis dan mengendong anaknya yang berusia 3 tahun.
Menurut saya itu, hal yang wajar itu pun Nominalnya hanya Rp.150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu) yang diberikan Feriyanto dan uang tersebut sudah dikembalikan atau dititip melalui security Perumahan Panorama 1 Sepatan Ahmad Sauhri,”Ucap Nengsi kepada awak media. Senin (21/8/2023).
Lanjut Nengsi, Padahal saya sudah berusaha meminta maaf dan memohon ampun kalau memang suami saya bersalah karna uang Rp.150.000 tersebut kepada Feriyanto, melalui pesan WhatsApp dan memang feriyanto dari jawabanya tidak ada niat untuk mencabut laporanya.
“Saya hanya meminta keadilan atas penangkapan suami saya Roh Wijaya atas tuduhan pemerasan yang dilakukan suami saya,”Beber Nengsi dengan bergelimang air mata.
Senada dikatakan Scurity Komplek Perumahan Panorama 1 Sepatan Ahmad Sauhri mengatakan, bahwa saat ingin berkordinasi ke proyek renovasi rumah Feriyanto, Roh Wijaya bersama saya didampingi dan memang tidak ada Roh Wijaya mengatakan meminta sejumlah nominal uang atau memaksa bahkan memeras.
Bahkan uang sebesar Rp.150.000 diberikan langsung oleh feriyanto dan diterima langsung Roh Wijaya,kemudian Roh Wijaya bertanya ke feriyanto uang saya terima. Ikhlas ga pak, Kemudian Feriyanto menjawab Ikhlas ga Ikhlas.
“Karna mungkin mendengar kata kata tersebut Roh Wijaya, mengembalikan uang tersebut memalui saya dan berselang berberapa hari uang tersebut saya kembalikan ke istri Feriyanto,”Beber Ahmad Sauhri.
> Doni