Kecewa, Kampanye Stunting Yang di Hadiri Anggota DPR RI di Madina

Mandina,- Acara Kampanye percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten/kota tahun 2023 yang di selenggarakan instansi terkait di pemerintahan yang di Hadiri oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) berlokasi ditepi jalan lintas sumatera medan padang tepatnya di Desa Gunung Lumban Pasir, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Kamis, (05/10/2023).
Acara yang digelar menuai beragam kekecewaan dan tanda tanya dari kalangan wartawan maupun masyarakat sekitar atau simpatisan.
Pasalnya kegiatan tersebut diduga ada sesuatu yang di tutupi. Bagaimana tidak, saat wartawan ingin meliput kegiatan yang di anggap para wartawan ini penting dalam mencari informasi, mengingat beberapa hari yang lalu ada seorang balita yang meninggal akibat gizi buruk di Madina. tetapi awak media ingin meliput kegiatan tersebut tidak di izinkan yang diadakan di lapangan terbuka itu.
Seperti yang di alami wartawan Magrifat Lubis, saat akan melakukan peliputan dengan merekam kata sambutan yang di sampaikan anggota dewan yang terhormat itu, tetapi beliau melarangnya.
” uda, cukup jangan rekam, kalau mau merekam minta ijin dulu.”ucap anggota dewan kepada salah seorang wartawan tersebut.
Hingga acara usai, para awak media yang ingin mendapat informasi mengenai stunting ini juga menuai kecewa, sebab, usai acara saat wartawan ingin melakukan wawancara Anggota DPR RI yang terhormat tersebut berlalu masuk kemobil tanpa menghiraukan awak media yang telah menunggu.
Magrifat juga menambahkan ” Padahal kita jelas dilindungi undang-undang pers nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Yang dalam undang-undang tersebut menyebutkan : 1. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. 2. Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. 3. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Serta Undang-undang keterbukaan informasi publik nomor 14 tahun 2008.
” Tidak hanya kalangan wartawan saja yang memperoleh rasa kecewa, Kata dan rasa kecewa juga dilontarkan salah satu warga yang hadir di acara tersebut “.
A. Hasibuan warga Gunung Tua tonga menyebutkan dirinya selalu memilih Anggota DPR RI itu, namun setiap ada acaranya dirinya tak pernah mendapat undangan acara yang sudah berulang kali di gelar di Gunung Tua Raya.
“Bagaimana warga akan memilihnya lagi sedangkan simpatisan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatannya.
Adanya akomodasi pengganti transportasi sangat diharapkan simpatisan meskipun nilainya tak seberapa. Banyak warga yang hadir dalam acara yang sangat berharap ada undangan dan transportasi.”ucapnya.
Hal yang sama juga di utarakan pengendara yang melintas di lokasi, Saipuddin mengaku terlambat pulang kerumah dan terpaksa meninggalkan pekerjaanya mengurus ternak ayamnya di rumah.
“Saya tadi antri hampir 30 menit terkena macet, rupanya ada acara disini, kenapa gak di tengah kampung dibuat jangan dipinggir jalan, mengganggu pengguna jalan jadinya, saran saya apabila ada kegiatan seperti ini mohon jangan di buat di pinggir jalan lagi.
Apa lagi ini tidak ada petugas kepolisian dari satlantas.” ungkapnya kepada wartawan.
Konstributor/Penulis : Magrifatulloh Lubis
Editor : MH-MCNN